Kamis, 11 Oktober 2012

Jenis penulis yang paling disukai oleh penerbit:

1. Penulis terkenal
2. Penulis yang eksis dan aktif sebagai anggota komunitas besar
3. Penulis yang pintar dan rajin mempromosikan bukunya
4. Penulis yang sudah punya basis massa yang jelas (sebagai calon pembeli potensial bukunya)

Kenapa penerbit suka? Karena penulis2 seperti itu, diperkirakan akan mampu menerbitkan buku2 yang laris.

Kalau sebuah penerbit ketemu seorang penulis yang memenuhi SATU SAJA kriteria di atas, maka dengan penuh semangat si penerbit akan berkata, "Ditunggu lho naskahnya. Ditunggu banget nih. Serius!!!!!!!" #Mupeng

Jadi agar teman2 BMGers menjadi penulis yang sangat disukai oleh penerbit, cobalah menjadi salah satu di antara 4 kriteria di atas. Tak perlu semua. Satu saja sudah cukup (tapi kalau semuanya bisa, ya tentu lebih baik).

copas dari Jonru Ginting

Rabu, 06 Juni 2012

dasar dasar penulisan

Segurat senyum, yang terlintas di bibir seorang paruh baya, menandakan keceriaan di kala pagi menyambut. Sinar matahari pagi itu terasa hangat menerpa tubuh.
"pagi ayah" sesosok gadis menyapa sambil duduk di meja makan. Gadis berkerudung, dengan senyumnya yang manis.
"pagi, gimana dengan titipan ayah kemaren, sudah di sampaikan ke Doni ?"
"Beres yah, 

Sabtu, 17 September 2011

PERBEDAAN ANTARA AL QUR'AN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH YANG LAIN


Al Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril. Al Qur'an diturunkan dengan makna dan lafadz. Maksudnya Al Qur'an (kalam Allah) diturunkan dengan tanpa merbah lafadz yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad menyampaikan wahyu yang ditermanya melalui Malaikan Jibrik kepada umatnya dengan ktanpa mengurangi atau menambahkan saru huruf pun. Dan Allah menjamin keasliannya. Misal : Devi diperintah ibunya ke pasar untuk membeli suruh "Devi, tulung nukokna suruh nang pasar". Di jalan Devi bertemu dengan seorang temannya dan ditanya "Dev, garep maring ngendi ?". Devi menjawab " garep meng pasar, kon tuku suruh". Di sini teman Devi mengerti makna yang disampaikan melalui jawaban Devi yaitu Devi pergi ke pasar untuk membeli suruh. Lain halnya dengan "Dev, garep maring ngendi ?". Devi menjawab "(Devi, nukokna suruh nang pasar), mau nyong diprentah ibu kaya kuwe". Walaupun kedua jawaban Devi diatas memiliki makna yang sama, tetapi lafadznya berbeda.
Dengan cara yang sama seperti jawaban Devi yang kedua itulah Al Qur'an diturunkan sehingga terjaga kemurniannya. Pada jawaban yang pertama merupakan cara kitab-kitab Allah (sebelum Al Qur'an) diturunkan sehingga rawan sekali terjadi perubahan.
Misal : Inyong njagong nang jengkok. Aku duduk di kursi. Inyong njagong nang korsi. Inyong njagong nang resban.
Setiap kali diterjemahkan ke dalam lain bahasa, bisa saja terjadi perubahan redaksi. Karena ada berberapa bahasa yang dimana setiap kata memiliki arti yang banyak. Misal kursi dalam bahasa Indonesia dapat memiliki arti jengkok, korsi, dan resban dalam bahasa jawa.
Lain halnya dengan Al Qur'an. Al Qur'an diturunkan dengan menggunakan bahasa arab. Disampaikan sesuai dengan wahyu yang diturunkan. Walaupun diterjemahkan ke dalam bahasa lain, tetapi tetap berpedoman pada teks aslinya, bahasa arab. Kitab- kitab Allah sebelum Al Qur'an diturunkan dengan makna tetapi tidak disertai dengan lafadznya. Maksudnya Allah SWT menurunkan wahyu kepada Rosulnya, tetapi Rosul menyampaikan kepada umatnya dengan menggunakan kata yang dirangkai sendiri. Itu sebabnya kitab-kitab terdahulu sebelum Al Qur'an mengalami perubahan. Perubahan-perubahan itu disesuaikan dengan bahasa dan budaya pada suatu bangsa.

Rabu, 10 Agustus 2011